Banjir Meluas di Bekasi, BPBD Ingatkan Warga untuk Tetap Siaga

LYNNUSANTARA.COM, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi sampai saat ini belum menetapkan status tanggap darurat bencana atas banjir yang melanda wilayahnya.

Meski belum menetapkan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi melalui BPBD telah melakukan sejumlah upaya penanganan, antara lain menyiapkan posko darurat di lokasi terdampak.

BPBD juga mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat, menyiapkan tim medis untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan kesehatan serta memantau perkembangan kondisi banjir dan siaga menghadapi potensi hujan lanjutan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 80 sentimeter.

“Mayoritas kawasan yang terendam merupakan pemukiman warga yang berada di perumahan,” kata Muchlis.

Ditempat yang berbeda Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menjelaskan bahwa kondisi saat ini masih dalam tahap pemetaan siaga tanggap darurat.

Status tanggap darurat baru akan ditetapkan jika terjadi situasi yang lebih parah, seperti tanggul jebol atau kondisi banjir yang semakin memburuk.

“Penggunaan anggaran biaya tak terduga (BTT) juga belum dapat dikeluarkan karena status tanggap darurat belum ditetapkan. Saat ini, kami masih mengandalkan sumber daya yang tersedia untuk membantu warga terdampak,” ujar Dodi pada Jumat (31/1/2025).

Dodi juga mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat potensi hujan masih tinggi. Petugas di lapangan terus disiagakan bersama perlengkapan logistik yang dibutuhkan.

“Petugas gabungan terus bersiaga di lokasi rawan banjir untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk,” tambahnya.

Banjir di Kabupaten Bekasi mulai terjadi sejak Selasa (28/1/2025) dan hingga kini sejumlah wilayah masih belum surut.

Awalnya, banjir hanya melanda 7 kecamatan, namun sejak Kamis (30/1/2025), banjir meluas menjadi 9 kecamatan.

Kecamatan yang terdampak meliputi Tambelang, Karangbahagia, Tarumajaya, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi, Babelan, Tambun Utara dan Cibitung.

Banjir mayoritas terjadi di wilayah pemukiman warga, khususnya kawasan perumahan. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, tercatat 3.235 unit rumah terdampak banjir.

Sebanyak 3.043 kepala keluarga (KK) atau 9.996 jiwa terdampak, dengan 10 orang di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat aman.

BPBD Kabupaten Bekasi juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan memantau informasi resmi dari pihak berwenang, menghindari area yang masih tergenang air untuk mencegah risiko kecelakaan atau penyakit, masyarakat diminta segera melaporkan ke posko terdekat jika membutuhkan bantuan darurat. (red)

Post Comment

You May Have Missed