Pemkab Bekasi Sambut Baik Program KKP Budidaya Nila Salin di Muaragembong

LYNNUSANTARA.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menerima kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Kunjungan dipimpin oleh Direktur Ikan Air Laut Tinggal Hermawan bersama jajaran dan diterima langsung Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi didampingi Kepala Dinas Perikanan Iman Santoso di ruang rapat Bupati Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat pada Rabu (06/11/2024).

Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Bekasi menyambut baik atas program Budidaya Nila Salin yang akan dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Program ini akan disosialisasikan masyarakat Kecamatan Muaragembong sebagai tempat yang cocok dijadikan Budidaya.

“Jadi itu ya Pak Direktur, kami Pemerintah bersama masyarakat di wilayah Muaragembong berharap program pemerintah pusat ini bisa dilaksanakan, baik uji coba maupun sosialisasinya bisa berjalan dengan baik,” ungkap Dedy dalam sambutan.

Pemerintah Kabupaten Bekasi, terang Dedy, mendukung penuh atas pencanangan program ini. Apalagi dampak positifnya akan bisa menyejahterakan masyarakat di Kecamatan Muaragembong.

“Mungkin pada umumnya kami menyambut baik rencana sosialisasi tambak ini yang nantinya bisa menjadi alternatif dari Budidaya udang yang sebelumnya sudah dicanangkan Pemerintah pusat ke Kecamatan Muaragembong,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Ikan Air Laut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tinggal Hermawan mengatakan program ini merupakan kelanjutan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Karawang. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan program ini yang rencananya bertempat di Kabupaten Bekasi.

Program ini terang Hermawan, dicanangkan di pesisir pantura secara keseluruhan cukup banyak sekitar 78.550 hektar tambak. Mulai dari daerah Serang sampai ke Banyuwangi.

“Di Pantura jumlahnya sekitar 146.000 hektar, ini baru perkiraan bahwa sekitar 78.000 hektar itu adalah tambak udang yang tidak produktif,” jelasnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Pusat mencanangkan kembali komoditasnya menjadi Ikan Nila Salin. Dengan penyiapan sarana lainnya seperti pangsa pasar dan lainnya dengan target waktu selama 3 tahun.

Untuk di wilayah Kabupaten Bekasi, KKP menargetkan secara bertahap. Tahun pertama sekitar 650 hektar, tahun kedua 1.180 hektar dan tahun ketiga 1.180 hektar.

“Jadi totalnya ada 3.100 hektar. Namun ini bisa bergerak, kita harapannya Pemerintah Kabupaten Bekasi punya ketersediaan data yang lebih dari itu,” tuturnya.

Usai beraudiensi, Dirjen DJPB KKP langsung terjun ke Kecamatan Muaragembong bersama dengan Dinas Perikanan Kabupaten dan untuk menyosialisasikan program kepada masyarakat sekitar.

Post Comment

You May Have Missed